Berita

Instagram PSSI-nya Oman Digeruduk Warganet +62, Kenapa?


Jakarta

Situasi memanas pasca pertandingan Bahrain vs Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 terus berlanjut. Setelah insiden penggerudukan akun Instagram Asosiasi Sepak Bola Bahrain, kini giliran akun Instagram dan X.com Asosiasi Sepak Bola Oman (OFA) yang menjadi sasaran kritik warganet Indonesia.

Hal ini dipicu oleh pernyataan resmi OFA yang mengecam keras tindakan sebagian warganet Indonesia yang dianggap telah menyerang dan mengintimidasi wasit Ahmed Al-Kaf dan asistennya melalui komentar bernada ancaman. OFA dengan tegas membela kinerja Al-Kaf yang memimpin pertandingan tersebut, menyatakan keyakinan mereka atas profesionalisme dan integritas sang wasit yang telah menjunjung tinggi standar internasional.

“Federasi Oman menegaskan penolakan mutlak terhadap perilaku di luar konteks tersebut oleh sejumlah fans Indonesia dan beberapa pihak, serta memperingatkan tentang konsekuensi dari perilaku di luar konteks tersebut…” demikian kutipan pernyataan resmi OFA.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, OFA menyerukan kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melindungi keselamatan dan keamanan para wasit saat bertugas. OFA juga menegaskan komitmen mereka untuk terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna mencapai tujuan tersebut.

[Gambas:Instagram]

Di akhir pernyataannya, OFA kembali memberikan dukungan penuh kepada Al-Kaf dan tim wasit Oman, serta mengapresiasi kompetensi dan profesionalisme mereka dalam memimpin pertandingan di level internasional.

Warganet Indonesia merespon dengan memberikan tanggapan di postingan pernyataan tersebut, baik di Instagram dan X.com. Pada postingan Instagram sudah ada 16 ribu lebih komentar, sedangkan di X.com sudah ada 3,5 ribu balasan, berikut beberapa di antaranya:

“Mengapa kami melakukan ini pak, karena itu terjadi untuk waktu yang lama, jepang, korea selatan, australia, vietnam dan thailand sudah menjadi korban dari rujukan yang tidak adil, tetapi semua orang diam, seperti tidak terjadi apa-apa yang terjadi. kami melakukan ini agar dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi di sepak bola asia……kita harus membuat sepak bola asia lebih baik…..kita harus melawan ini bersama-sama, kita lebih besar dari eropa, tunjukkan permainan yang adil dunia dan keindahan sepak bola asia…..ini bukan tentang kalah, kami kalah 3 kali melawan irak, tidak apa-apa….selama itu adil…pertandingan terakhir melawan bahrain dengan mr ahmad al kaf sebagai rujukan bukanlah permainan yang adil…,” ujar akun @kmy_nlt.

“Kami tidak menyerang wasit Anda jika wasit Anda adil, jujur dan tidak memihak. saya pikir Anda harus melakukan introspeksi. kesalahan fatal wasit Anda menyebabkan ini terjadi. apakah Anda sudah malu karena Anda melindunginya?” kata bintang_senja_32.

“Apakah kamu melihat pertandingannya? Apakah menurutmu itu hanya tentang sepak bola ketika itu terkait dengan perilaku memalukan selama pertandingan internasional? Ini bukan hanya tentang sepak bola. Khusus untuk negara dengan banyak orang seperti Indonesia. Pikirkan lagi jika kamu ingin bermain mesh dengan tim Indonesia,” ucap @akunkutriplea.

“Dasar Kocak wasit lu tuh nda bisa ngitung 90+6 = 99. Bahkan ilmuwan sekalipun kesulitan menemukan rumusnya gimana kok bisa dapat hasil begitu. AFC (Arabic Football Confederation),” singgung @frans_natadi.

“Wasit Anda harus belajar matematika terlebih dahulu, sehingga wasit Anda dapat menambahkan dengan benar 90+6=96 bukan 90+6=99,” sindir @arraum.378.

“Kami tidak akan pernah terlalu berisik jika wasit kesayangan Anda melakukan pekerjaannya dengan bijak. Semua orang bukan hanya orang Indonesia telah mengkritik wasit Anda, keputusannya bias, dan bagaimana dia menambahkan +3 menit lebih ke dalam permainan? Apakah ada sesuatu yang besar terjadi selama perpanjangan waktu 6 menit? Beritahu kami,” ungkap @luckytobebornn_.

Saksikan Live DetikPagi:

(afr/afr)




Source link

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected