Tech ID

Mengenal teknologi layar smartphone: OLED, AMOLED, hingga LTPO

Jakarta (ANTARA) – Layar smartphone merupakan salah satu elemen terpenting yang mempengaruhi pengalaman pengguna. Dari teknologi LCD hingga OLED, inovasi terus berkembang demi menghadirkan kualitas visual yang lebih baik serta konsumsi daya yang lebih hemat.

Dalam industri layar smartphone, OLED dan variannya menjadi pilihan utama banyak produsen karena mampu menampilkan warna yang lebih tajam, kontras lebih tinggi, serta efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan layar LCD konvensional IPS.

Namun, istilah seperti OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, hingga LTPO AMOLED kerap membingungkan konsumen. Setiap jenis layar ini memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, yang mempengaruhi kualitas tampilan, konsumsi daya, serta responsivitas layar terhadap sentuhan.

Oleh karena itu, memahami perbedaan antara teknologi layar ini sangat penting bagi konsumen yang ingin memilih smartphone sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam memilih dan menggunakan smartphone.

Baca juga: Infinix Hot 11 2022 hadir dengan layar lebar dan baterai 5000 mAh

Perbedaan Antara OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED

Berikut perbedaan OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED yang biasa ada di layar smartphone. Melansir berbagai sumber.

1. Layar panel OLED

OLED, atau Organic Light Emitting Diode, adalah teknologi layar yang memungkinkan setiap pikselnya memancarkan cahaya sendiri tanpa memerlukan pencahayaan latar tambahan.

Dengan sistem ini, layar OLED menjadi lebih hemat energi serta mampu menghasilkan rasio kontras yang sangat tinggi. Keunggulan lainnya, panel OLED memiliki sudut pandang yang lebih luas dibandingkan LCD, lebih fleksibel, dan dapat menampilkan warna hitam pekat, yang berkontribusi pada kualitas tampilan yang lebih baik.

Selain itu, biaya produksinya juga relatif lebih rendah dibandingkan AMOLED atau jenis OLED lainnya yang lebih canggih. Namun, meski menawarkan banyak kelebihan, OLED juga memiliki kelemahan, seperti potensi burn-in atau retensi gambar.

Jika elemen visual yang sama ditampilkan dalam waktu lama, ada kemungkinan bayangan gambar tersebut akan tertinggal secara permanen di layar, yang bisa mempengaruhi pengalaman pengguna dalam jangka panjang.

Baca juga: Review – Redmi Note 9 Pro, layar besar yang awet seharian

2. Layar panel AMOLED

AMOLED atau Active-Matrix Organic Light Emitting Diode, merupakan pengembangan dari OLED dengan berbagai peningkatan untuk kualitas visual yang lebih baik.

Teknologi yang dikembangkan oleh Samsung ini menawarkan keunggulan seperti masa pakai lebih lama, ketahanan terhadap cuaca ekstrem, serta tingkat kecerahan yang lebih tinggi.

Seperti OLED, AMOLED tidak memerlukan backlight, sehingga lebih hemat daya. Kontras rasio-nya pun sangat baik, mampu mencapai tingkat kecerahan 0 nit untuk menghasilkan warna hitam sejati.

Dengan response time yang lebih cepat dibandingkan LCD, AMOLED menjadi pilihan ideal untuk gaming dan menikmati tampilan visual yang lebih akurat.Namun, biaya produksinya lebih tinggi dibandingkan OLED biasa atau IPS LCD, sehingga awalnya teknologi ini lebih banyak digunakan pada ponsel kelas flagship.

3. Layar panel Super AMOLED

Super AMOLED adalah penyempurnaan dari AMOLED dengan berbagai peningkatan, terutama dalam konsumsi daya dan kecerahan layar. Seperti AMOLED, teknologi ini tidak memerlukan backlight, sehingga setiap piksel dapat memancarkan cahayanya sendiri. Saat menampilkan warna hitam, piksel benar-benar mati, yang berkontribusi pada efisiensi daya dan kontras yang sangat tinggi.

Dibandingkan AMOLED biasa, Super AMOLED diklaim mampu mengurangi pantulan cahaya matahari hingga 80% serta meningkatkan tingkat kecerahan hingga 20%.

Teknologi ini juga mengintegrasikan sensor sentuh langsung ke dalam layar, membuatnya lebih tipis dibandingkan panel OLED konvensional. Inovasi ini menjadikan Super AMOLED lebih responsif dan nyaman digunakan, terutama di bawah sinar matahari.

Baca juga: Cara screenshot di ponsel Oppo

4. Layar panel Dynamic AMOLED

Dirilis pada 2019, Dynamic AMOLED merupakan peningkatan dari Super AMOLED dengan berbagai penyempurnaan. Teknologi ini tetap mempertahankan keunggulan Super AMOLED, tetapi dengan tambahan sertifikasi HDR10+, yang membuat warna, kontras, dan kecerahannya semakin optimal.

Panel ini juga mendukung gamut warna DCI-P3, memastikan tampilan warna tetap tajam dan hidup di berbagai tingkat kecerahan. Selain itu, Dynamic AMOLED dirancang untuk mengurangi emisi cahaya biru, sehingga lebih nyaman di mata dan mengurangi kelelahan saat digunakan dalam waktu lama.

5. Layar panel LTPO AMOLED

LTPO AMOLED adalah teknologi layar yang dikembangkan oleh Apple, dengan fokus utama pada efisiensi daya. LTPO sendiri merupakan singkatan dari Low Temperature Polycrystalline Oxide, yang dirancang untuk menyesuaikan refresh rate secara dinamis, sehingga dapat diturunkan ke level paling rendah saat tidak ada aktivitas di layar.

Awalnya, teknologi ini diterapkan pada Apple Watch, mengingat perangkat jam tangan pintar memerlukan daya tahan baterai yang optimal. Dengan LTPO AMOLED, refresh rate dapat turun hingga 1 Hz saat menampilkan gambar statis, lalu kembali ke 60 Hz saat layar digunakan, sehingga konsumsi daya menjadi lebih hemat.

Seiring perkembangan, teknologi ini mulai digunakan pada smartphone premium, seperti OPPO Find X3 Pro, OPPO Find X5 Pro, dan Samsung Galaxy Z Flip3. Namun, karena biaya produksinya yang tinggi, panel ini masih eksklusif untuk perangkat kelas flagship.

Baca juga: Samsung pamerkan panel OLED “rollable” 12,4 inci yang dapat digulung

Baca juga: Kurangi waktu menatap layar dapat cegah terjadinya “otak popcorn”

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Source link

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected